Perkembangan dunia usaha khususnya bidang ritel saat ini mulai berkembang dengan pesat. Dengan membanjirnya ritel modern seperti minimarket (Alfamart, Indomart, Ceriamart, dll) tentu akan mengancam pemilik ritel
tradisional alias toko kelontong. Kita tahu, persaingan usaha memang hal yang
tidak dapat terelakkan lagi, dan salah satu hal yang terpenting adalah
mempersiapkan strategi dalam mengatasi hal tersebut. Misalnya : item barang-barang yang disajikan memang
harus variatif serta terjaga kwalitasnya, karena ritel modern memanfaatkan kelengkapan jumlah barang
dagangan. Selain item barang yang variatif, barang-barang yang disajikan ditata rapi pada rak-rak khusus minimarket (Rak Gondola-red) dan diberi label harga sehingga pengunjung mudah mencari dan mendapatkan barang yang diinginkan serta tahu harga barang sebelum akhirnya membeli. Minimarket
menerapkan sistem swalayan, dimana pembeli mengambil sendiri barang yang ia
butuhkan dari rak-rak dagangan dan membayarnya dikasir. Sistem ini juga
membantu agar pembeli tidak berhutang, selain itu penjual pun tidak direpotkan melayani pembeli karena harus mengambilkan barang-barang yang hendak dibeli seperti sistem toko kelontong. Disini penjual tinggal menunggu dibelakang meja kasir dan melayani transaksi pembayaran.
Tempat belanja yang nyaman, bersih dan pelayanan yang memuaskan adalah dambaan bagi setiap orang.
Konsep inilah yang membuat menjamurnya minimarket di perkotaan bahkan sampai
pelosok. Kita bisa menemui di hampir sepanjang jalan yang letaknya cukup berdekatan. Kebanyakan
minimarket yang kita jumpai adalah bisnis minimarket waralaba yang mendirikannya
butuh modalitas yang cukup besar, sehingga bagi kaum menengah kebawah sulit untuk
menekuninya. Hal ini membuat pengusaha toko
kelontong terancam gulung tikar.
So, jangan khawatir dulu, bagi pengusaha toko kelontong ataupun yang ingin
menekuni usaha ritel ini bisa mencoba dengan minimarketrumahan. Minimarket rumahan memang tidak selengkap supermarket atau
minimarket waralaba. Bagi yang menjalankan toko kelontong, bisa mengubahnya dengan menerapkan persis seperti swalayan. Bagi yang baru
menekuni bisa mulai dari awal dengan menata rak-rak seperti di minimarket
lainnya, sehingga pembeli bisa memilih dan
mengambil barang-barang yang diinginkan dan kita tinggal menunggunya di kasir
saja. Kita melayani jika hanya ada kebutuhan pembeli yang kesulitan mencari
barang yang dibutuhkan. Bisa dikatakan minimarket rumahan ini adalah pengembangan dari toko
kelontong. Seluruh transaksi ini dilakukan dengan sistem cash and
carry. Nah, agar pembeli sering-sering mampir jangan lupa jaga kebersihan
toko, dan satu hal masyarakat sekarang juga senang dengan pelayan, jangan lupa senyum
bila ada pembeli datang.
Bagi yang sedang menekuni usaha toko kelontong dan ingin perubahan kearah kemajuan, cobalah konsep minimarket rumahan ini. Semoga bermanfaat.